Minggu, 19 Juni 2011

KISAH TRAGIS Si USIL BERNAMA JOKO

           Joko adalah pegawai administrasi sebuah kantor ternama di Jakarta. Ia terkenal rajin, gampang bergaul, tukang makan, dan yang paling membuat teman-temanya gregetan adalah sifat usilnya yang sering muncul tiba-tiba. Tak peduli teman seangkatan, junior, senior, bahkan bos pun pernah mencicipi keusilanya. Namun dengan sifat usilnya itu cukup membantu teman-temanya menghilangkan rasa jenuh dengan tertawa. Yah..,tawa yang cukup lebar untuk mengeluarkan percikan air dari mulut dengan dorongan lidah saat tertawa. Keusilan yang sering dibuatnya adalah ketika suasana kantor sepi, tenang, semua pegawai sibuk bekerja dengan komputer masing-masing. Saat itulah Joko meniup plastik bekas bungkusan krupuk seperti sebuah balon, kemudian diledakanya balon plastik tersebut dengan kedua tangan usilnya sehingga menimbulkan suara yang cukup keras dan membuat semua pegawai kaget bukan main. Atau sesekali ia membanting piring yang terbuat dari alumunium dan meniumbulkan bunyi ‘krompyang’ yang cukup keras. Melihat reaksi teman-temanya, tenpa rasa bersalah Joko tertawa terbahak-bahak. Semua pegawai hanya berkata “Sialan, Joko...Awas kau !!”
           Sebenarnya saat Joko masih bersekolah ia terkenal pendiam dan pemalu. Jangankan usil, bercanda saja tidak pernah. Menurut beberapa narasumber, salah satunya Ghofur teman sebangkunya dulu, saat sekolah kegiatan Joko hanyalah belajar dan tidak pernah keluar dari ruang kelas selain untuk ke kamar mandi atau pulang. Tak heran jika teman sekolahnya tidak percaya bahwa Joko terkenal usil di kantor. Entah apa yang membuat sifat Joko berubah. Yang jelas, usilnya muncul setelah keluar dari bangku sekolah. Terkadang tindakan Joko keterlaluan, sehingga membuat korbanya sakit hati. Tak sedikit dari teman-teman Joko yang berniat balas dendam padanya, namun jarang dari mereka yang berhasil.   
          Minggu pagi, kantor Joko mengadakan acara memancing ikan di tambak. Semua memancing dengan gembira,namun tak satu pun dari mereka mendapat ikan. Hal ini membuat jenuh dan suasana menjadi tidak asik lagi. Saat itu muncul ide usil Joko. Diam-diam ia mengambil makanan ikan yang biasa disebut por. Setelah dirasa cukup ia masuk ke dalam dapur salah satu warung terdekat. Ternyata Joko berencana membuat kue kering, namun ia tidak memakai coklat yang biasanya dipakai untuk hiasan kue  tetapi digantikan dengan makanan ikan yang ia ambil. Setelah matang dan kelihatan lezat, ia keluar dari dapur membawa kue itu kepada teman-temanya. Disodorkan kue itu kepada temanya satu per satu untuk dicicipi. Semua kue habis tak tersisa. Sebagian mengatakan rasanya aneh, namun tak sedikit juga yang menatakan lezat. Disaat itulah Joko berkata dengan tanpa bersalah “enak ya kuenya..tadi coklatnya habis, jadi aku ganti sama makanan ikan itu”. Semua korban terkejut dan mencoba mengeluarkan makanan itu dari perut mereka sambil berkata “Joko..jangan ketawa dulu, kamu akan dapet balesanya.”
           Esok harinya, Joko diberi salah satu temanya yang berulang tahun satu ekor ayam bakar. Joko yang tukang makan tidak menolak pemberian itu. Tanpa pikir panjang dilahapnya makanan itu. Di bagian pantat si ayam bakar, Joko merasakan sesuatu seperti cairan kental yang rasanya aneh. Tak perduli, ia tetap melahapnya sampai habis tak tersisa. Barulah kemudian ia bertanya pada temanya mengapa ada cairan kental berasa aneh di bagian pantat si ayam. Dengan wajah puas temanya berkata “oh itu..iya kemaren masaknya terburu-buru, jadi nggak sempat bersihin bagian pantat ayam,mungkin yang kamu makan kotoran ayam.” Mendengar hal itu, wajah Joko menjadi hijau kebiruan dan berlari ke toilet sambil berteriak “sialan..gue makan tai ayam !” 

0 komentar:

Posting Komentar